Kolaborasi Pemerintahan Daerah untuk Pencapaian SDGs

By Admin

nusakini.com--Pemimpin daerah memiliki peran penting sebagai pembuat kebijakan dan memimpin pelaksanaan SDGs (Sustainable Development Goals) serta praktik-praktik inovatif di tingkat lokal. Hal tersebut mendorong diadakannya Forum & Expo Inovasi Indonesia (FEII 2017) yang akan dilaksanakan pada tanggal 19-21 Juli 2017 di Jakarta Convention Center. 

Diharapkan, acara ini dapat menjadi sumber inspirasi yang dapat mendorong meluasnya praktik inovatif di daerah. “Sudah banyak inovasi yang dilakukan para kepala daerah. Di Banyuwangi misalnya, bandaranya dirancang sedemikian rupa sehingga ada kenikmatan berbeda yang dirasakan pengunjungnya. Lalu di Bantaeng, sekarang produk pangannya semakin maju,” ujar Dodi Riyatmadji, Kepala Pusat Penerangan Kemendagri dalam jumpa pers FEII 2017 di Gedung B, Kemendagri, (11/7). 

Tidak hanya peran pemimpin daerah, tapi juga kolaborasi dan kemitraan antarwilayah di berbagai sektor serta pemangku kepentingan juga dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembangunan. “Di Pekalongan sebuah organisasi bernama KOMPAK membantu adanya ojek kependudukan. Lalu di Jawa Timur ada program peningkatan kesejahteraan petani dengan peningkatan pendapatannya,” tambah Direktur Yayasan Inovasi Pemerintah Daerah (YIPD) Dwi Widiastuti.  

Sementara menurut Plt Dirjen Pembangunan Daerah Kemendagri, Ir Dian Indrajati, pembangunan berkelanjutan harus dimaknai dengan pemenuhan hak-hak manusia. “Kepala daerah sudah kampanye menjanjikan banyak hal harus bisa menjawab hal itu. Tingkat kemiskinan dan pengangguran harus berkurang, gini ratio juga harus semakin kecil,” ujar Dian.  SDGs sebagai kelanjutan MDGs merupakan program bersama pemerintah yang dibantu bersama-sama oleh pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat dalam upaya menurunkan angka kemiskinan, memberikan ruang kepada pekerja perempuan untuk berkontribusi, penyediaan air minum serta menuntaskan kekurangan gizi pada anak.  

Siprianus Bate Soro, Head of Government Unit UNDP ( United Nations Development Programme) mengapresiasi pemerintah Indonesia yang menjadikan SDGs sebagai salah satu fokus pembangunan nasional. “Indonesia merupakan salah satu negara pertama di Asia Pasifik yang berhasil menerjemahkan tujuan pembangunan perubahan itu ke dalam RPJMN. Dari 241 indikator SDGs, 87 ada dalam RPJMN,” tambah Siprianus. 

FEII 2017 akan menampilkan Kementerian, Lembaga Negara, pihak swasta dan lembaga internasional. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo direncanakan akan menjadi pembicara kunci. FEII terbuka bagi siapa saja yang tertarik dengan isu SDGs, pemerintah lokal dan inovasi.(p/ab)